TEMPO.CO, Makassar - Keputusan mundur pelatih PSM Makassar Petar Segrt disesalkan oleh kalangan pecinta sepak bola. Pasalnya, Petar pergi ketika PSM tengah dalam kondisi terpuruk. "Sangat disayangkan, dia mundur saat tim butuh dirinya," kata pengamat sepak bola, Subandi Bachtiar, Kamis, 13 Juni 2013.
Kegagalan Petar memoles prestasi kesebelasan berjuluk Pasukan Ramang itu, kata Subandi, tak lepas dari polemik antara manajemen dan pemain. Krisis finansial menimbulkan efek domino yakni gaji telat dan berdampak pemain mogok latihan.
Situasi inilah yang menjadi alasan Petar mengundurkan diri. Selama dipimpin Petar, skuad Juku Eja meraih empat kemenangan (satu menang walk-out) dan lima kekalahan. Kini, PSM bercokol di peringkat delapan klasemen sementara kompetisi Liga Primer Indonesia dengan 12 poin.
Kepergian Petar, kata Subandi, semakin menambah panjang permasalahan yang membelit klub tertua di Indonesia tersebut. Padahal, Kamis, 13 Juni, sore ini mereka menghadapi Persebaya Surabaya 1927 di Stadion Gelora Bung Tomo. Subandi meminta PSM tetap optimistis menatap sisa laga kompetisi IPL demi target finish di empat besar.
Sekertaris Jenderal Red Gank (salah satu kelompok suporter PSM), Sadakati Sukma mengatakan, keputusan mundur Petar membuat pihaknya merasa kehilangan. Hingga kini, ia masih sulit percaya Petar mengakhiri kebersamaannya selama dua tahun secara mendadak. "Keputusannya sangat mengejutkan, tapi bagaimanapun harus dihargai," ujar Sadat, sapaan akrab Sadakati.
Petar Segrt menyampaikan pengunduran diri saat sesi latihan di Lapangan Karebosi, Senin lalu. Ia mengaku tak lagi dapat bertahan dengan kondisi tim yang sedang dibelit permasalahan dana. "Ini adalah keputusan tersulit yang pernah saya buat. Saya cinta PSM. Tapi, situasi ini tak baik dan saya sudah ambil keputusan pergi," ujar dia.
Media Officer PSM, Andi Widya Swadzwina menyatakan pengunduran diri Petar memang mengejutkan. Hanya Chief Executive Officer PSM, Rully Habibie yang paling awal mendapat kabar itu. "Saya juga baru tahu di hari dia menyatakan mundur," ujar Wina.
Sejauh ini, manajemen ingin memberi kepercayaan pada duo asisten pelatih, Imran Amirullah dan Ansar Abdullah. "Sementara ini, biarkan Pak Imran dan Pak Ansar menangani tim," tutur Wina.
TRI YARI KURNIAWAN
Topik Terhangat:
Produk Baru Apple| Mucikari SMP| Taufiq Kiemas| Priyo Budi Santoso| Rusuh KJRI Jeddah
Berita Lainnya:
Kata Fahri, Istana 'Tendang' PKS dari Koalisi
Tensi Darah Dicek, Kening Jokowi Berkerut
Polisi Ambil Visum Mucikari SMP
Skandal Seks Guncang Kemlu AS
5 Pujian untuk "Man of Steel"
Suswono Tak Pusing PKS Dikeluarkan dari Koalisi
Source : http://www.tempo.co/read/news/2013/06/13/099488043/Hadapi-Persebaya-PSM-Tanpa-Petar-Segrt